Sore hari, seperti biasa hidup Dub dan Nyuk dihabiskan di warung kopi. Di sana mereka melakukan obrolan yang pasti tidak serius. Mereka mengobrolkan sosok Maria Ozawa. Mereka sedang merencanakan bagaimana caranya sesosok Maria Ozawa bisa menjadi Tokoh Pejuang perempuan sejati. Mereka berfikir keras bagian apa dari aktor kawakan itu yang bisa diangkat untuk mewujudkan keinginan tersebut. Tapi setelah berfikir keras, mereka tidak menemukan hal apapun yang bisa menjadikan Maria Ozawa sebagai Tokoh Pejuang Feminisme. Saat berfikir keras bagian apa dari Maria Ozawa yang bisa diangkat ke Public untuk menjadikan Maria Ozawa sebagai Tokoh Pejuang Feminisme, yang terfikir di kepala Dub dan Nyuk malah bagian dari anggota tubuh perempuan tersebut. Ah sudahlah, akhirnya Nyuk memutuskan untuk menyeruput kopinya. Dan ketika Nyuk menyeruput kopi, tiba-tiba saja dia menyadari sesuatu, bahwa ada bagian dari kopi yang sama dengan kehidupan percintaan sahabat karibnya itu. Dia pun langsung mengungkapkannya.
Nyuk:
"Dub, kopi itu pahit ya, persis kayak kisah cinta mu!!!"
Dub :
"Hazingan kowe Nyuk!!"
(Perkiraan Bahasa Indonesianya: "Bajingan kamu Nyuk!!")
"Tadi kan ngomongin Dik Maria Ozawa Sebagai Tokoh Pejuang Feminis Dunia!! Kenapa jadi lari ke kisah percintaanku??"
Nyuk:
"Hehe.. maklum Nyuk, reflek pas ngrasain paitnya kopi."
Dub:
"Lalu, jika aku reflek nyuntak (numpahin) kopi di wajahmu apa ya kamu bisa maklum?" Sambil ngangkat cangkir kopi lalu menyeruput isinya.
"Tadi kan ngomongin Dik Maria Ozawa Sebagai Tokoh Pejuang Feminis Dunia!! Kenapa jadi lari ke kisah percintaanku??"
Nyuk:
"Hehe.. maklum Nyuk, reflek pas ngrasain paitnya kopi."
Dub:
"Lalu, jika aku reflek nyuntak (numpahin) kopi di wajahmu apa ya kamu bisa maklum?" Sambil ngangkat cangkir kopi lalu menyeruput isinya.
Akhirnya, mereka pun lupa dengan gagasan menjadikan Maria Ozawa menjadi sesosok Tokoh Pejuang Feminisme dan kembali ingat tentang kesedihan kisah percintaan mereka sendiri.