KEBUTUHAN PRIMER MANUSIA ADALAH KESEDIHAN | Egi Azwul


Manusia memerlukan kesedihan, itu diantara kebutuhan primer dalam jiwa manusia, selain bahagia, manusia sangat memerlukan kesedihan. Kesedihan memang tidak perlu dieksploitasi, sebab justru kesedihan itu sendiri yang mengeksploitasi. Manusia selalu dibayang-bayangi dengan penyesalan hidup, kehampaan diri, kosong dan sebagainya. Ya, tahun ini ibarat wajan besar yang menampung semua itu. 
Pernah ada yang bilang, aku sudah terhibur dengan kesepian. Sangat puitis, ada tragisme mendalam dengan kalimat itu. Aku hanya mengangguk, mengiyakan. Aku memang mudah terhibur, berusaha untuk menghibur diri tetapi itu paradoks, dan ternyata ada yang lebih menghibur yaitu kesedihan. Kesedihan-kesedihan itu tidak aku pandang sebagai sesuatu yang buruk, tetapi aku lebih menghargai betapa rencana-rencana manusia selalu berbenturan dengan rencana Tuhan. Sekuat apapun aku menarik tambang, jika beban yang kutarik lebih berat dari tenagaku, maka aku sudah terpental dan terhempas pada beban itu.
Pernah aku berpikir, seandainya aku membuka warung dengan berbagai macam menu, misalnya menu kesedihan, menu kesendirian, menu kekosongan, menu kesunyian, dan menu kesenduan. Aku pikir, akan ada banyak orang yang membelinya, menikmatinya bahkan menjadi pelanggan tetap. Tetapi sayang, aku tidak berani menjualnya, aku sendiri masih memerlukan kesedihan.
Beberapa lamunan sering datang di waktu yang tak tepat, saat tengah malam bercampur sunyi atau sedang menciumi aroma toilet. Lamunan yang bercampur aduk itu di antaranya adalah kerinduan mendalam dan ratapan penyesalan atas apa yang telah terjadi. Ya, manusia tidak bisa melawan Batara Durga atau Batara Kala. Kenangan yang datang bergantian seolah hanya bisa dijawab dengan menutup mata sembari tersenyum.
Manusia tidak akan menang melawan kenangan yang membekas bagi dirinya, permanen dalam kepala, disimpan dalam-dalam. Meski terkadang di dalam kenangan terdapat luka, usah diusik, karena luka akan mengering dengan sendirinya. Biarkan setiap luka dalam kenangan menjadi hal yang pantas untuk diingat. Meskipun dahulu kita tidak sadar atas apa yang telah dilakukan, salah atau pun benar kita tidak mengira ternyata di waktu sekarang hal itu bisa terbayang ulang secara detail, tiap inci dan tiap unsurnya. Otak merekam segala visual dan audio, meski tidak mencapai 100%.
Kemampuan otak manusia jika dibandingkan dengan hewan, tentu sangat jauh berbeda, karena otak manusia mampu mengingat hal paling berharga bagi dirinya, apakah kenangan pahit  akan terulang, kenangan hanya sebatas kenangan atau dia terjerumus kembali untuk melakukan kesalahan? Dalam hidup, putih tak selalu bersih, hitam tak selalu kotor, terkadang ada alasan kuat untuk mengambil keputusan, karena seburuk-buruknya keputusan tetaplah keputusan.
Pertahanan manusia paling dalam adalah alasan, alibi untuk mempertahankan diri, membenarkan diri dalam memaafkan segala kesalahan. Keindahan masa lalu selalu menawarkan pengandaian atas apa yang terjadi sekarang, seolah-olah penyesalan itu tidak pernah sebenar-benarnya mengampuni kesalahan. Ingat pepatah seseorang “Jangan takut kesalahan, karena bijaksana datang setelah kesalahan”. Pelajaran yang kudapat sekarang berupa dorongan untuk selalu introspeksi diri, membenahi kerancuan hidup dalam meyakinkan orang lain. Namun, betapa pun berat kesalahan yang diperbuat, ternyata kopi masih hangat untuk kita nikmati.



Egi Azwul  2015
Sarjana Tua, penyayang binatang -kecuali yang halal dimakan-.

0 Comments
Komentar

0 komentar:

Post a Comment