“Hati-hati jika pasanganmu memiliki
teman dekat.”
Teman dekat di sini bisa jadi mantan,
penggemar, atau kakak ketemu gede dan sebagainya. Menurut Pak Mario, ketika
kamu sedang ada masalah dengan pasanganmu, atau mungkin sedang tidak akur,
cek-cok, dan lainnya, ada kemungkinan pasanganmu akan berpaling darimu dan
menjalin hubungan yang lebih dalam dengan teman dekatnya. Dia cenderung mencari
tempat yang nyaman untuk mengungkapkan kegalauannya. Apalagi wanita. Katanya,
sudah menjadi kodrat wanita untuk bercuap-cuap melampiaskan rasa kesal dan
emosi yang bergemuruh memenuhi rongga dadanya. Nah, dari sinilah awal mula
drama menduakan cinta dimulai. apalagi pertengkaranmu berlarut-larut melewati
lini hari, minggu, dan bulan, sudah dapat kamu jawab sendiri apa yang bakal
terjadi dengan kisah cintamu.
Nah, oleh karena itu, Pak Mario memberi
saran kepada kita untuk belajar setia. Tentang setia ini saya lupa apakah dapat
dari kuliahnya Pak Mario atau hasil membaca artikel-artikel terkait. Sudahlah,
mengenai sumber tulisan saya pikir itu tidak terlalu penting. Intinya, di dalam
setia itu mengandung sikap sabar dan mengambil sikap untuk tidak memiliki
kekasih simpanan atau doi cadangan. Hayo, jangan-jangan kamu diam-diam memiliki
kekasih simpanan? Kekasih cadangan yang kamu butuhkan tatkala kekasih utamamu
sedang tidak ada? Atau sedang ada masalah dengan si dia? Awas lho ya? Hehe
Kembali ke topik sabar. Ya, setia
mencakup sabar. Sabar menyikapi dan kesediaan untuk tumbuh menjadi pribadi
dewasa bersamanya. Kalau pasanganmu sering marah-marah nggak jelas sama kamu,
kamu bisa mempertanyakan kadar kesetiaannya. Bagaimana dengan curiga atau
berburuk sangka? Curiga sih boleh, tapi jangan berlebihan. Kalau curiganya over
nanti malah merusak hubunganmu, lho! Kalau kata dosenku di UIN Sunan Kalijaga,
curiga itu sah-sah saja asal jangan menuduh, hehe.
Di samping sabar, setia juga mencakup
penghargaan kita untuk menerima pasangan dengan segala kelebihan dan
kekurangannya. Dalam lagunya John Legend disebutkan “All your perfect
inperfections”, segala ketidaksempurnaan yang sempurna. Jadi, kamu harus
fokus pada satu orang saja. Jika kamu diam-diam menjalin hubungan gelap dengan
orang lain, dijamin kamu tidak akan mendapatkan kebahagiaan yang hakiki. Cie,
hakiki. Sekali lagi, fokus dengan satu orang saja. Jika bahagia, kamu akan
merasakan arti bahagia. Pikiran melayang bagai bumi milik berdua. Jika kamu
terluka, kamu akan didewasakan oleh rasa sakit yang membuatmu seakan bumi
terbelah dua, luruh dalam duka lara, nelangsa karena cinta.
Tidak mudah bukan untuk menjadi pribadi
yang setia? Apalagi jika dihubungkan dengan hukum karma, wah, tentu kamu lebih
pandai meneruskan kalimat berikutnya tentang tragedi cinta yang bakal menimpamu
atau pasanganmu di kemudian hari.
Dan terakhir, tulisan ini diperuntukkan
untuk mereka yang sudah dewasa dan matang cara berpikirnya. Untuk adik-adik
yang masih SMA atau SMP, belajar dulu yang bener ya...belum waktunya.
Aziz Ahmad
Guru Jomblo Teladan
Yogyakarta, 19 September 2015